Konsepdasar desain rangka perimeter adalah memperpendek jarak antara setang setir dan lengan ayun, dengan tujuan agar segala macam efek-efek mekanika bahan pembuat rangka seperti elastisitas serta getaran akibat raungan mesin yang sedang dipacu dapat diminimalisasi sehingga dapat menambah ke kakuan (rigidity) sepeda motor. Dilihatdari kegunaan busi di bedakan menjadi dua macam yaitu: Busi panas dan busi dingin. Di kalangan masyarakat, banyak anggapan yang keliru. Mereka beranggapan busi dingin lebih baik dari busi panas. Yang membedakan dari kedua macam busi adalah kemampuan dalam menyalurkan panas. Dan untuk motor yang sudah dimodifikasi bore up, MacamMacam Bentuk Ruang Bakar Modifikasi Tips Musim Hujan Motor Matic Honda New MegaPro 2014 Yamaha YZF R25 Seputar Honda Supra X 125 Helm In_ CBS (Combi Brake System)_ "Awas" Jangan Salah Pakai Busi_ Modifikasi Engine Satria Fu 150 Part1_ Modifikasi Knalpot Racing_ Modifikasi Standar Satria Fu 150_ BusiStanda r, merupakan busi bawaan motor dari pabrikan. Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak pemakaian busi standar bisa mencapai 20 ribu km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Ada beberapa jenis busi motor di pasaran. Perbedaannya terletak pada material yang digunakan. Pengaruhnya adalah ketahanan dan performa yang lebih baik. Tiap-tiap jenis busi tersebut juga disesuaikan penggunaan dengan kebutuhan mesin motor. Di pasaran ada yang namanya busi standar sampai busi racing. Perbedaan paling mencolok memang terlihat pada elektroda yang digunakan. Semakin bagus bahan yang digunakan, semakin lama daya tahan jenis busi motor tersebut. Jenis busi motor Selain dari elektrodanya, ada juga penambahan material agar busi aman digunakan pada motor modern yang memiliki banyak sensor. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan jenis busi motor yang tersedia di pasaran; 1. Busi standar Jenis busi motor Jenis busi ini adalah busi yang menjadi bawaan motor. Busi standar umumnya menggunakan elektroda yang terbuat dari nikel dengan ukuran diameter 2,5 mm. Ketahanan busi standar ini juga menjanjikan karena bisa digunakan hingga 20 ribu km. Bahkan dalam banyak kasus, tak sedikit pemilik roda dua yang masih tetap menggunakannya lebih dari 20 ribu km. Busi standar mudah ditemui di banyak toko spare part maupun bengkel. Harganya juga sangat terjangkau dan tersedia dengan beberapa merek. Meski murah, busi standar dikenal dengan performanya yang stabil dan mampu bertahan lama dengan penggunaan normal. Baca juga Awas Ketipu! Ini 5 Perbedaan Busi Asli dan Palsu 2. Busi dengan resistor Jenis busi motor Jenis busi ini biasanya menggunakan embel-embel “R” dengan huruf yang dimiringkan. Tapi jangan salah, huruf tersebut bukan merujuk pada kata “Racing” melainkan berarti Resistor. Pasalnya tak sedikit pemilik roda dua yang menganggapnya sebagai busi racing. Kegunaan resistor sendiri bertujuan untuk melindungi komponen elektronik yang biasanya tersedia pada motor-motor modern. Penggunaan busi dengan resistor direkomendasikan untuk motor yang telah menggunakan ECU, speedometer digital, maupun komponen elektronik lainnya. 3. Busi platinum Jenis busi motor Pembeda busi platinum dengan busi standar ada pada bahan elektroda yang digunakan. Sesuai namanya, busi platinum menggunakan bahan platinum. Diameternya juga kecil, berkisar antara 0,5-0,8 mm saja. Ketahanan jenis busi motor dengan elektroda platinum bisa sampai 30 ribu km. Keuntungan penggunaan bahan platinum adalah pengaruh panas yang lebih kecil ke elektroda, sehingga durabilitas lebih baik. Selain itu busi platinum juga diklaim memiliki percik api yang lebih cepat membesar dan lebih responsif, sehingg efisien bahan bakar. Baca juga Koil Motor Adalah? Ini 3 Fakta Koil Motor yang Harus Kamu Tahu 4. Busi iridium Jenis busi motor Jenis busi ini yang paling sering dipilih pemilik motor dengan performa tinggi. Busi iridium menggunakan bahan iridium alloy pada bagian elektroda. Berwarna seperti platinum buram, ukuran diameternya berkisar 0,6-0,8 mm. Karena ketahanannya yang cukup tinggi, usia pakai busi iridium juga lebih lama hingga 40 ribu km. Namun harga busi iridium memang cenderung mahal, sehingga lebih digemari oleh pemilik motor yang menyukai kecepatan. Baca juga 3 Cara Mudah Deteksi Koil Motor yang Rusak 5. Busi racing Jenis busi motor Penggunaan busi racing yang sesungguhnya sangat berbeda dengan busi pada umumnya. Busi racing ini sejatinya hanya ditujukan untuk arena balap. Pasalnya bahan yang digunakan tahan kompresi dan temperatur yang tinggi. Busi racing memiliki ukura elektroda yang sangat kecil hingga meruncing bagai jarum. Tapi karena untuk kebutuhan balap, daya tahan busi racing hanya berkisar 20-30 ribu km. Selain itu harga busi racing juga relatif mahal. Busi racing tidak direkomendasikan pada mesin motor standar karena lebih sulit mencapai temperatur optimal. Selain itu penggunaan busi racing pada motor standar juga akan membuat mesin lebih sulit dihidupkan. Jadi, mau pakai jenis busi motor yang mana untuk tunggangan kesayangan? Baca juga artikel terkait Otomotif atau tulisan menarik lainnya dari Yudhianto Thohirin. Jakarta - Fungsi busi motor sangat penting karena benda kecil ini peran utama dalam sistem perapian pada motor dan juga menjadi faktor utama dalam proses pembentukan energi pada mesin motor, Munculnya percikan api dalam ruang bakar yang telah terkompresi campuran bensin dan udara, membuat pembakaran dalam ruang silinder pun terjadi untuk menghasilkan daya yang mempau menggerakkan pertama kali digunakan oleh Etienne Lenoir pada 1860 untuk mesin pembakaran internal berbahan bakar bensin. Namun, orang yang mematenkan busi sebagai bagian dari sistem pengapian pada tahun 1898 adalah Robert motor pun memilik posisi busi yang berbeda-beda seperti untuk motor jenis bebek atau sport, busi berada disebelah kanan Silinder head. Sedangkan untuk motor Matik lebih rumit karena harus melepas orang belum tahu mengenai cara kerja dari busi, sehingga saat busi mengalami kerusakan banyak dari pemilik motor atau kendaraan tidak langsung melakukan penanganan pada busi memiliki resiko kerusakan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlunya perawatan pada busi agar fungsi pada busi berfungsi dengan Ini yang Terjadi Bila Salah Memasang BusiSelain fungsinya untuk memunculkan percikan api atau mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil menjadi percikan api masih ada lagi beberapa fungsi dari busi. Berikut TerminalTerminal merupakan fungsi pertama pada busi. Terminal terbuat dari bahan-bahan besi, komponen ini terhubung langsung dengan kabel yang bertegangan tinggi yang yang menyakitkan listrik dari InsulatorKomponen yang satu ini pada busi yaitu untuk memindahkan panas menuju kepala silinder dan bagian ini terbuat dari keramik untuk membuat batang terminal dan elektroda tengah di cangkang besi menjadi terisolasi, sehingga arus tinggi elektroda tidak akan RibsKomponen berikutnya ini berfungsi untuk mencegah arus listrik merambat keluar dari komponen mesin yang bisa sebagai massa 4. Insulator TipTerletak dibagian ujung busi di insulator yang bisa menahan temperature 650 derajat dan menahan tegangan GasketBagus ini berfungsi sebagai penutup, agar tidak terjadi kompresi diruang bakar sehingga mencegah untuk tidak mengalir Metal CaseBerfungsi sebagai penghantar daya panah sebagai material konduksi yang bisa dikonduksikan ke komponen lain. Fungsi lainnya yaitu sebagai pengunci busi ke silinder Initi ElektrodaBerfungsi menyalurkan energi listrik dan akan terhubung ke GroundKomponen ini bersentuhan langsung dengan bodi atau ground motor. Fungsi busi ini membuat arus listrik akan berpindah ke inti elektroda berkat bagian ini. Selain itu, api koil juga akan berakhir pada bagian AMIRAH - Kendati bentuknya kecil, busi punya peran penting di sistem pengapian motor kita. Fungsinya untuk memicu ledakkan di ruang bakar, hasil campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi. Seiring perkembangan teknologi motor yang kian canggih, busi atau spark plug pun ikut berkembang menjadi beberapa jenis. Mulai tipe busi standar, hingga busi racing. Ada apa saja? Berikut jelaskan 5 macam busi yang beredar di toko onderdil maupun bengkel-bengkel motor. 1. Busi StandarSesuai namanya, busi ini merupakan busi bawaan motor asli dari pabrikan. Busi ini rata-rata memiliki ukuran diameter center electrode 2,5 mm. Bagian ujung elektrodanya terbuat dari nikel. Soal ketahanannya, bisa mencapai 20 ribu km, tergantung pemakaian kendaraan. "Keuntungan pakai busi standar, performanya stabil, kualitas OEM, dan mudah mencarinya karena busi standar hampir semua kendaraan," ujar Diko Oktaviano, Technical SupportPT NGK Busi Indonesia, kepada baru-baru ini. BACA JUGA Ganti Filter Udara Yamaha NMAX, Cuma Modal Obeng Plus Sob2. Busi ResistorBusi tipe ini merupakan jenis yang sering mengecoh konsumen karena memiliki logo 'R' latin dengan font membuat banyak pengendara motor yang terkecoh mengira busi huruf R tersebut berarti resistor digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya."NGK merekomendasikan penggunaan busi resistor untuk motor yang sudah terpasang on-board unit atau sistem ECU pada mesinnya," saran Diko. 3. Busi Platinum Disebut busi platinum, karena ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Umur busi ini bisa mencapai 30 ribu km dengan memiliki diameter center elektroda 0,5 mm- 0,8 mm. "Di NGK dinamakan busi Platinum GPower. Kelebihan busi ini, api lebih cepat membesar, lebih responsif, durabilitas tinggi, dan efisien bahan bakar," yakin Diko. BACA JUGA Motor Kamu Tidak Sengaja Terisi Solar? Begini Solusinya4. Busi IridiumBusi Iridium umumnya sering digunakan oleh para mekanik untuk mesin balap. Busi Racing ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari nikel dan center elektroda terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Besarnya diameter elektroda busi iridium terbaik antara 0,6 mm hingga 0,8 mm. Sedang untuk masa pakainya bisa mencapai 40 ribu km. 5. Busi Racing Sesuai namanya, busi racing didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi. "Busi jenis ini dirancang untuk mesin yang membutuhkan tingkat panas yang tinggi, dengan karakteristik pengapian dan akselerasi yang sangat baik," pungkas Diko. Busi Racing memiliki diameter center elektroda yang relatif kecil meruncing macam jarum. Namun umur busi racing ini relatif pendek yaitu antara 20 ribu km hingga 30 ribu km. Harga busi racing ini lebih mahal dari harga busi lainya, karena busi racing ini khusus untuk mesin full modifikasi. Nah, itulah pengetahuan mengenai 5 macam jenis busi motor sob. Kamu pakai yang mana? Tentu harus sesuaikan dengan kebutuhannya. MOTOR Plus-online - Serupa tapi tak sama, inilah perbedaan berbagai jenis busi yang beredar di pasaran. Busi merupakan salah satu komponen penting buat motor, karena tanpa busi motor pasti tidak bisa di hidupkan. Karena fungsi busi adalah pematik api untuk pembakaran pada semua jenis motor. Busi mempunyai jenis yang bermacam-macam tergantung pada harga nya. Mulai dari busi standart bawaan pabrik, busi racing sampai ada juga busi iridium. Yang pertama adalah busi standar biasanya dibuat pabrikan terbuat dari logam tembaga. Busi ini tidak memiliki keunggulan tertentu untuk berakselerasi. Hal tersebut karena kemampuan kerjanya sudah disetting dengan kebutuhan rata-rata kendaraan tiap harinya. Ujung inti elektroda busi ini berbentuk batang kecil yang terbuat dari tembaga. Baca Juga Busi Motor Bisa Kadaluarsa Enggak Sih? Nih Simak Penjelasan dari Ahli

macam macam busi motor